Buku adalah benda mati yang sangat akrab dengan kaum terpelajar. Walaupun benda mati, tapi buku memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia mampu memiliki peran besar, ia mampu mempengaruhi dan membentuk pikiran manusia. Mungkin bisa kita katakan bahwa buku adalah benda mati yang memiliki ruh keilmuan yang agung. Buku memiliki segudang manfaat, Al-Jahizh mengatakan bahwa buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak akan membuatmu bosan.

Dia adalah teman yang sangat toleran, yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tak akan memaksamu mengeluarkan apa yang anda miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan.

Meluangkan waktu untuk bercengkrama dengannya akan menjadi salah satu sebab bahagia di dalam hidup ini. Dengan buku kita bisa berguru dengan ilmuan atau ulama yang berada di berbagai belahan dunia walaupun orang tersebut sudah tiada tapi dengan buku yang dikarangnya kita bisa belajar kepadanya.

Buku adalah guru yang tidak pernah lelah mengajari pembacanya, lebih lanjut 'Aidh Al-Qarni mengatakan didalam bukunya La Tahzan, bahwa buku adalah pilihan terbaik bagi orang-orang yang kosong untuk menghabiskan waktu siangnya, dan bagi orang-orang yang suka bersenang-senang untuk menghabiskan malam-malam mereka. Buku adalah sesuatu yang tanpa mereka sadari memberikan dorongan untuk mencoba, menggunakan nalarnya, membentuk kepribadian, menjaga kehormatan mereka, meluruskan agama mereka, dan mengembangkan agama mereka.
Buku adalah benda mati yang mampu membentuk kepribadian seseorang, jika anda ingin tahu bagaiman pola pikir atau corak berpikirnya seseorang maka lihatlah buku apa saja yang ia baca.


Referensi : buku La Tahzan karangan 'Aidh Al-Qarni
Sumber gambar : cnnindonesia.com